Thursday, September 24, 2009

Memory Puzzle

Sedih?
Pasti, gue udah abisin 2 minggu akhir ini hanya untuk nangisin dia. Hanya untuk ngebuktiin semua kalo gue serius. Dan akhirnya? Luka juga.

Kecewa?
Tentu, mengingat kata kata yang sempat dia ucapkan beberapa hari yang lalu, terkesan bisa membuat keadaan kembali seperti semula, kembali ke gue, tapi ternyata semua hanya bohong. Entah apa maksudnya, tapi gue menerjemahkannya sebagai alibi agar kebahagiaan yang telah dia rencanakan berjalan sesuai keinginan tanpa pengetahuan gue, dan jika gue udah terlanjur mengetahuinya, who's care?

Bahagia?
Ya, dia dan orang itu pasti bahagia diatas semua ini. Tertawa bahagia, senang, gembira menyambut kelahiran new couple. Semua orang akan bahagia, kecuali gue.

Seumur idup, gue ngga akan pernah percaya ini bener bener terjadi. Ngga tau apa, mengapa, dan bagaimana bisa dia menjilati kembali ludah yang sudah dia buang dari mulutnya? Gue ngga nyangka bisa secepat itu dia ngelupain semuanya. Ckck. Entah 7 bulan itu dianggap apa sama dia. Sampah? Permainan? 'koleksi'? Idk. Ya, gue ngga mau ngedoain orang yang buruk buruk, takut karma. Masih berlakukan? Mungkin, pasti. Semoga aja. Amin. Semoga langgeng ya :)

Kita pernah mengkhianati dan di khianati, setia dan tidak setia, sakitnya tidak akan membuat kita mati tapi lukanya tidak akan membuat kita berjalan seperti dulu lagi ...

0 bla bla bla:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.