Friday, September 18, 2009

Sticky Like a Gum

I'm in Bandung right now. Pulang, ketemu nenek, kakek, sodara sodara gue yang lain. Its like i'm in heaven. Gue masih punya mereka, itu yang gue tau sekarang. Dan gue harap, mereka masih bisa ngeliat gue sukses nanti. Amin.

Ngomong ngomong, karena gue udah di Bandung, dilema yang sering gue rasain adalah anti-cium nenek. Nenek gue selalu nyium pipi gue pas gue kerumahnya. Gue emang sering dicium oleh wanita. Wanita muda(pacar), wanita baya(nyokap), dan wanita yang sangat baya(nenek). Sentuhan bibir mereka punya sensasi yang berbeda beda ternyata. Terlihat dari tekstur bibir yang sudah bisa dirasakan bahkan sebelum bibir mereka akan menyentuh pipi gue.

Sangat beda memang.

Bisa dibayangkan bukan? Gue ngga mau nyeritainnya. Walaupun gue sayang nenek gue, tapi gue tetep anti banget dicium sama dia. Gue serasa berumur 7 tahun. Anak umur 7 tahun ngga akan keracunan karena dicium neneknya asalkan dia bisa dapet duit karena pipinya yang habis di 'eksploitasi' oleh bibir neneknya. Tapi bagi gue, beda lagi. Its like hm, bisa dikatakan agak sedikit lengket. Yucks! Grandma, please forgive me. Ckck.

Luckily, gue udah dirumah nenek gue. Bebas dari rumah gue yang sumpek abis. Tinggal bersama 3 wanita lajang(nyokap, Nadia, dan ade perempuan gue) dan seorang mas mas bulukan(abang gue) memang ngga enak. Mereka seperti anceman sendiri buat gue. For example :

-Nyokap
Gue baru kenal dia hm, 2 months. Terlalu singkat. Sampai sekarang pun, gue agak canggung buat manggil dia 'mama'. Its would be different when you called her with 'mama' when you still younger. Tapi gue ngga nyangka dia bisa menyesuaikan diri secepat ini dengan gue yang ngga banyak ngomong dirumah. Dia nyuruh gue motongin rumput, beliin gorengan buat buka puasa, dsb seperti menyuruh anaknya sendiri. But, honestly, gue ngerasa sedikit risih jika dia memperlakukan gue seperti itu. Swear!

-Nadia
Sama seperti nyokap, gue pun baru kenal dia ngga lama. Sepertinya gue dan dia punya kepribadian yang sama. Silent is gold. Sama sama ngga banyak omong. Tipikal cewe yang susah ditebak. Ckck, kadang dia memperlakukan gue sebagai hm supirnya. Jengkel? Tentu. Gue ngga pernah serendah itu didepan cewe ck. Dia nyuruh nyuruh gue nganter dia ke Pasar seperti gue ini tukang ojek. Maybe, gue punya struktur muka seperti tukang ojek tapi gue bukan tukang ojek.

-Ade gue
Gue ngga mau komentar banyak tentang dia. Hanya satu hal yang bisa ngegambarin ade gue ini. Berisik

-Abang gue
Pernah dengar sebuah berita di tv seorang adik laki laki tewas karena di smackdown kakaknya? Maybe, i'm the next. He is like a marinir. Suka menindas, menyiksa. Dan gue yakin, sepertinya abang gue ini mempunyai darah Belanda yang ngga kenal ampun ckck.

So? Gue akan lebih memilih tinggal didaerah yang adem(Bandung), bersama para wanita dan lelaki tua, dan tidak lupa, bibir basah, lengket nenek gue yahaha. Oh my Gosh, i hate this part so much.

0 bla bla bla:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.